Model generasi ketiga Honda Freed mulai dijual di Jepang beberapa minggu usai desain baru MPV pintu geser ini mendebut. Freed yang kini tampangnya tak lagi imut dijual antara 2,508 juta yen hingga 3,4 yen atau sekitar Rp255 jutaan hingga Rp349 jutaan.
Freed terbaru tersedia dalam dua varian: Air, yang memiliki tampilan lebih sederhana, dan Crosstar dengan kesan crossover.
Pelanggan memiliki pilihan antara dua powertrain, pertama menggunakan mesin bensin empat silinder segaris L15D 1,5 liter. Mesin ini menghasilkan tenaga 117 hp pada 6.600 rpm dan torsi 142 Nm pada 4.300 rpm.
Mesin DOHC i-VTEC ini dipasangkan dengan transmisi CVT untuk penggerak roda depan, sementara sistem penggerak semua roda juga tersedia sebagai opsi.
Powertrain alternatifnya, terdapat sistem motor ganda e:HEV, dengan mesin bensin empat silinder segaris LEB 1,5 liter NA. Mesin ini menghasilkan tenaga sebesar 105 hp pada rentang 6.000 hingga 6.400 rpm dan torsi 127 Nm pada rentang 4.500 hingga 5.000 rpm.
Mesin pada sistem hybrid ini utamanya bertugas sebagai generator untuk baterai lithium-ion 48-Ah, yang selanjutnya menggerakkan motor elektrik yang terpasang di depan dengan tenaga 121 hp dan torsi 253 Nm untuk menggerakkan roda.
Pada kecepatan lebih tinggi, mesin bisa secara langsung menggerakkan roda untuk efisiensi lebih baik. Varian hybrid juga tersedia dengan sistem penggerak semua roda, yang melibatkan Intelligent Power Unit (IPU) dan motor elektrik kedua melalui CVT listrik kecepatan tunggal untuk menggerakkan roda belakang saat diperlukan.
Honda menyatakan konsumsi bahan bakar varian hybrid mencapai 25 km per liter menurut pengujian WLTC, sementara varian bensin murni mencatat 16,2 km per liter, dilansir dari paultan-org.
Dari sisi dimensi, Honda Freed generasi terbaru sedikit lebih besar dari model sebelumnya. Panjangnya mencapai 4.310 mm, lebarnya berkisar antara 1.695 hingga 1.720 mm, dan tingginya antara 1.755 hingga 1.780 mm. Meskipun begitu, jarak sumbu roda tetap sama dengan pendahulunya, yaitu 2.740 mm.
Dari desain, MPV ini terlihat terinspirasi dari Crossroad generasi kedua dengan desain lebih mengotak. Kap mesin lebih datar menggantikan desain gagah dari model sebelumnya, sementara bagian depan menampilkan wajah lebih tegak.
Bagian depannya menonjolkan lampu utama berbentuk trapesium dengan lampu siang hari yang terpisah di atasnya dengan dua garis putus-putus.
Di bagian belakang, Honda Freed generasi terbaru menghilangkan lampu belakang dua bagian yang sebelumnya terintegrasi dengan pintu belakang. Komponen ini digantikan klaster lampu berorientasi vertikal yang menampilkan tampilan piksel besar.
Kedua varian Freed memiliki pengaturan pencahayaan serupa, tetapi varian Crosstar memiliki sentuhan desain unik mencerminkan elemen ala SUV.
Crosstar menampilkan sisipan “gril” bertekstur dan “mulut” lebih lebar yang menggabungkan dua saluran udara. Versi ini juga dilengkapi pelapis plastik hitam di sekitar bumper belakang dilengkapi skid plate.
Desain eksterior baru juga membawa perubahan signifikan ke dalam interior, dengan adopsi dasbor segar mirip model terbaru Honda N-Box. Cluster instrument yang dulunya terpasang tinggi telah diganti dengan tampilan digital di depan roda kemudi palang dua.
Crosstar hadir dengan lima kursi yang unik, dirancang khusus untuk mendukung aktivitas luar ruangan. Area bagasinya dilengkapi fitur-fitur seperti ruang kargo modular, titik pemasangan peralatan, papan pasak, dan lampu menyala untuk menerangi area di bawah pintu belakang saat dibuka.
Generasi pertama Honda Freed sempat dijual di Indonesia sejak 2009 kemudian diputuskan pensiun pada 2016.