Pelampung leher bayi sering dikira memiliki banyak manfaat oleh orang tua. Padahal, pelampung leher tak sepenuhnya aman digunakan pada bayi.
Orang tua bahkan dianjurkan untuk berhenti menggunakan pelampung leher saat sedang memperkenalkan si kecil pada air kolam.
Consumer Product Safety Comission (CPSC) Amerika Serikat (AS), mencatat ada sedikitnya 85 bayi tergelincir dari pelampung leher dalam lima tahun terakhir.
Kini, CPSC sendiri tengah mempertimbangkan aturan yang lebih ketat seputar desain dan pengujian keamanan untuk pelampung leher bayi.
“Menurut saya produk ini [pelampung leher bayi] adalah ide buruk,” kata Komisaris CPSC Peter Feldman, menukil laman Consumer Reports.
Pelampung leher bayi dijual sebagai solusi untuk menjaga kepala bayi tetap di atas air saat mereka mengapung dan bermain di bak mandi atau di kolam renang.
CPSC mencatat, bayi yang berusia 17 hari hingga 12 bulan pernah tergelincir melalui pelampung. Akibatnya, seluruh bagian kepala masuk ke dalam air.
Berbagai insiden ini dapat diselamatkan dengan cepat dan tanpa cedera. Namun, dua bayi sempat dirawat di rumah sakit, dan dua bayi lainnya tenggelam hingga meninggal.
Beberapa pelampung leher terbuat dari busa yang kuat. Sementara yang lain tampak berongga dan digelembungkan seperti balon.
Food and Drug Administration (FDA) AS sendiri telah mengingatkan orang tua untuk tidak lagi menggunakan pelampung leher untuk bayi. Mereka mencatat, pelampung leher bisa memicu ketegangan dan cedera leher. Hal ini utamanya terjadi pada bayi berkebutuhan khusus.