Merek mobil asal China, Jepang dan Korea meramaikan pasar otomotif Tanah Air dengan menawarkan berbagai model, kualitas dan harga yang kompetitif.
Lantas, manakah yang paling favorit dari ketiganya di mata pengunjung GJAW?
“Semua mobil saya pakai, Korea ada, Jepang ada. Tergantung fungsinya,” kata Heru.
Pengunjung asal Jakarta itu mengaku memiliki beberapa mobil di rumah, di antaranya Toyota dan Hyundai.
Meski keduanya memiliki plus minus, Heru menjatuhkan pilihannya pada merek Korea, terlebih jika berurusan dengan kendaraan listrik.
“Kalau kita bicara soal (kendaraan) listrik kan sekarang yang banyak Korea, suka nggak suka kita pilihnya itu. Kalau mobil listrik kan Hyundai, Korea,” katanya lagi.
Sementara itu, wanita pengunjung bernama Anin memilih brand mobil asal Jepang tanpa ragu. Ia bahkan langsung menyebut merek Lexus yang menjadi favoritnya.
“Kalau disuruh pilih China, Jepang, atau Korea? Jepang. Alasannya karena Lexus,” ujar warga asal Jakarta tersebut.
Anin mengungkapkan pilihan tersebut juga karena dirinya yang selama ini belum pernah mencoba brand mobil asal China ataupun Korea.
“Nggak pernah sih nyobain merek China atau Korea,” ucapnya.
Sementara itu, Alfa pengunjung GJAW yang datang bersama Anin mengaku lebih mempertimbangkan untuk memilih merek mobil Korea. Hal ini lantaran lelaki asal Jakarta tersebut baru membeli mobil Hyundai dan menyukai kualitasnya yang tidak kalah dengan brand Jepang.
“Korea bisa sih. Kemarin baru beli Hyundai dan dari segi kualitasnya bisa sih bersaing dengan merek Jepang. Kecuali merek China belum tahu kualitasnya karena belum pernah nyoba,” jelasnya.
Selanjutnya, terdapat dua pengunjung yang sama-sama memilih mobil Jepang dengan alasan berbeda.
“Jepang. Karena Jepang nyesuaiin sama iklim dan jalanan Indonesia. Kaya misalkan joknya, kan kalau kulit nggak begitu cocok di iklim Indonesia, gampang ngelupas. Sudah ngikutin market kalau Jepang, sudah ngikutin kemauan pasar Indonesia,” kata Allen, pengunjung asal Tangerang.
Ia juga menyampaikan satu hal yang tak kalah penting dimiliki oleh brand asal Jepang, yaitu ketersediaan spare parts.
“Sama (ketersediaan) spare parts sih paling penting.” tambahnya.
Sedangkan Dhea, warga asal Depok, memilih brand Jepang karena sudah puas dengan mobil Toyota yang selama ini ia gunakan.
“Jepang, karena Toyota-oriented (pengguna Toyota) dan karena sudah trustworthy.”
Namun, ia juga tidak menutup pilihannya hanya pada merek Jepang, sebab memiliki ketertarikan pula pada brand pendatang baru asal China.
“Tapi kalau brand China-nya Zeekr, aku mau,” tutur Dhea yang mengaku tertarik karena desain Zeekr.