Mitsubishi Pajero Sport menjadi salah satu mobil dari jenis Sport Utility Vehicle (SUV) yang cukup laris di Indonesia. Memiliki bodi yang kekar dan ditopang dengan mesin yang cukup bertenaga membuat salah satu produk keluaran pabrikan asal Jepang, kendaraan ini menjelma menjadi salah satu mobil yang digandrungi banyak orang.
Di balik kelebihannya tersebut, Pajero Sport juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu yang mencolok adalah terasa limbung yang kerap dikeluhkan sejumlah penggunanya. Gejala limbung ini akan semakin kentara pada saat pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan juga pada saat bermanuver.
Sebenarnya gejala limbung ini merupakan sesuatu yang normal. Kondisi ini sendiri diakibatkan karena ground clearance Pajero Sport yang cukup tinggi.
Ground clearance yang tinggi ini membuat Pajero Sport mendapatkan hambatan angin yang cukup besar, berbeda dengan mobil berjenis sedan yang memiliki ground clearance rendah sehingga dapat meminimalisir hambatan udara.
Kondisi limbung ini tentu saja akan mengurangi kenyamanan pada saat berkendara. Tak hanya itu saja, kondisi limbung yang dialami pada saat berkendara di kecepatan yang tinggi ini juga bisa membahayakan keselamatan penumpang dan juga pengendara jalan lain.
Untuk mengurangi gejala limbung ini, pemilik SUV ini bisa mengakalinya dengan melakukan modifikasi pada sektor kaki-kaki. Salah satunya adalah dengan menggunakan shockbreaker dengan tipe yang lebih keras dari standar pabrik.
Penyebab Pajero Sport terasa limbung
Namun jika pengendara merasa kendaraannya mengalami gejala limbung yang sering, bisa jadi terdapat masalah lain pada Pajero Sport tersebut.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini enam penyebab kenapa Pajero Sport sering limbung pada saat dikendarai meski pada kecepatan yang tidak tinggi.
Tekanan angin ban kurang
Penyebab Pajero Sport sering limbung yang pertama adalah kurangnya tekanan angin pada ban. Selain dapat menyebabkan limbung, kondisi ini juga sangat berbahaya bagi pengendara. Kurangnya tekanan angin ban ini akan menyebabkan keausan ban yang tidak merata, kerusakan pada suspensi kendaraan, hingga dapat menyebabkan kecelakaan karena ban meletus.
Sebaiknya sebelum melakukan perjalanan, lakukan pemeriksaan tekanan angin pada semua ban. Pastikan tekanan udara pada setiap ban sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan. Agar tekanan ban tetap stabil, gunakan nitrogen untuk mengisi ban.
Ban aus
Selain tekanan ban, kondisi ban juga mempengaruhi kestabilan kendaraan pada saat melaju dan bermanuver. Ban yang sudah mengalami keausan akan mengurangi daya cengkeram permukaan ban ke aspal. Kurangnya daya cengkeram ini akan membuat mobil menjadi limbung.
Suspensi bermasalah
Stabilitas pada saat berkendara sangat bergantung pada sistem suspensi kendaraan. Penyusun sistem suspensi ini melibatkan banyak komponen, sebut saja shock absorber, per, dan juga bushing arm dan juga link stabilizer. Seiring berjalannya waktu, komponen ini akan mengalami keausan dan kerusakan.
Jika menemukan salah satu tanda-tanda adanya keausan atau kerusakan, lakukan penggantian pada komponen tersebut agar dapat bekerja dengan optimal.
Kemudi bermasalah
Selain sistem suspensi, penyebab limbung pada Pajero Sport adalah terjadinya permasalahan pada sistem kemudi. Sistem kemudi ini meliputi Steering Wheel, Tie-rod, Steering Linkage, Ball Joint, Steering Column, Steering Gear, Dust Boot, dan juga Steering House. Jika pada salah satu komponen ini bermasalah, maka akan membuat limbung pada saat mobil melakukan manuver.
Sistem kaki-kaki bermasalah
Sistem kaki-kaki ini meliputi roda, per, dan juga bearing. Kaki-kaki ini harus dalam kondisi optimal karena memiliki tugas yang cukup berat, yakni menopang kendaraan dan juga bertanggung jawab pada stabilitas kendaraan pada saat melaju.
Terlalu banyak membawa barang
Ketika barang bawaan anda terlalu banyak, maka secara otomatis membuat distribusi bobot kendaraan menjadi terpengaruh. Pada saat distribusi bobot kendaraan berubah, maka akan membuat mobil menjadi tidak seimbang atau limbung. Patuhilah batas maksimum barang bawaan agar tidak mempengaruhi stabilitas pada saat berkendara.