Penjualan mobil di Indonesia bangkit pada Mei usai tersandung di April. Catatan wholesales pada Mei mencapai 71.263 unit, naik 22.626 unit dari April atau melonjak 46,5 persen.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Mei memang naik tetapi terbilang merosot dibanding hasil Mei 2023, yakni minus 13,3 persen atau sebanyak 82.189 unit.
Total wholesales pada Januari hingga Mei sebesar 334.969 unit. Rekaman ini pun turun, 21 persen, ketimbang periode sama tahun lalu.
Retail
Di samping itu data penjualan mobil dari dealer ke konsumen atau retail sales tercatat sebanyak 72.137 unit pada Mei. Kenaikan dibanding April hanya 22,7 persen atau lebih rendah dari wholesales.
Data retail sepanjang Januari hingga Mei membukukan hasil 361.698 unit. Pencapaian ini turun 14,4 persen dibanding Januari-Mei 2023 yang tercatat sebanyak 422.514 unit.
Penjualan mobil dalam negeri anjlok maksimal pada April, 48.637 unit, yang menjadi titik terendah sepanjang tahun ini.
Para Agen Pemegang Merek (APM) merasa penjualan lesu dipengaruhi berbagai faktor, termasuk kenaikan suku bunga Bank Indonesia, lebaran, kontestasi politik sampai efek panjang Pemilu 2024.
Walau demikian penjualan mobil terpantau pulih cepat pada Mei, 71.263 unit, yang merupakan di atas rata-rata penjualan bulanan sepanjang tahun ini.
Penjualan wholesales mobil Januari-Mei 2024:
1. Januari 69.647 unit
2. Februari 70.698 unit
3. Maret 74.724 unit
4. April 48.637 unit
5. Mei 71.263 unit
Total 334.969 unit
Penjualan retail mobil Januari-Mei 2024:
1. Januari 78.368 unit
2. Februari 70.317 unit
3. Maret 82.088 unit
4. April 58.788 unit
5. Mei 72.137 unit
Total 361.698 unit
Merek terlaris Mei 2024:
1. Toyota: 23.482 unit
2. Daihatsu: 14.983 unit
3. Honda: 7.294 unit
4. Mitsubishi Motors: 6.976 unit
5. Suzuki: 5.762 unit
6. Mitsubishi Fuso: 2.411 unit
7. Isuzu: 2.265 unit
8. Hino: 1.848
9. Hyundai: 1.408 unit
10. Chery: 968 unit.