Ada sejumlah masalah yang pasti datang bila tangki BBM sering diperlakukan demikian.
Pertama, tangki BBM bisa berkarat jika sering dibiarkan kosong. Karat ini muncul dari udara yang terkumpul dan bertahan saat tangki selalu terisi sedikit BBM.
Udara itu berasal dari kondensasi atau perubahan uap BBM menjadi air. Hal ini akan semakin parah jika mobil sering diparkir di luar ruangan dan terkena sinar matahari langsung.
Jika sering terjadi, kemungkinan besar tangki BBM akan mengandung banyak air sehingga dapat menyebabkan karat pada dinding tangki. Massa air lebih berat daripada BBM, sehingga air akan turun ke dasar dan menempel langsung di tangki.
Kedua, selain air dan serpihan karat, kotoran dari bahan bakar juga bisa mengumpul di bagian bawah tangki.
Jika kendaraan dinyalakan saat kondisi tangki tersisa sedikit BBM, kotoran ini bisa terhisap oleh pompa bahan bakar. Seiring waktu hal ini dapat menyebabkan masalah pada kinerja pompa bahan bakar dan sistem injeksi.
Jika situasi ini terjadi, ada kemungkinan mobil akan berhenti secara tiba-tiba. Oleh karena itu, salah satu langkah yang dapat diambil yaitu membersihkan tangki bahan bakar dengan mengurasnya.
Ketiga, isi BBM ketika tangki kosong menimbulkan rasa khawatir. Karena khawatir mobil kehabisan bahan bakar dan mogok di jalan.
Maka dari itu, alangkah baiknya mengisi BBM sebelum indikator sampai huruf E atau lampu indikator BBM menyala.
Anda tidak disarankan punya kebiasaan selalu mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan ketika tangki hampir kosong atau saat jarum indikator menunjukkan posisi E alias di posisi zona merah.